Selasa, 1 Disember 2009

Kitab Selawat Kepada Nabi Sallallahu 'Alaihi Wasallam


قَالَ الله تَعَالَى :  إنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً 


Allah Ta'ala berfirman: "Sesungguhnya Allah dan para malaikatNya menyampaikan selawatnya kepada Nabi - yakni Nabi Muhammad. Hai orang-orang yang beriman, ucapkanlah selawat dan salam dengan sebenar-benarnya salam kepada Nabi itu." (al-Ahzab: 56)

 وعن عبد الله بن عمرو بن العاص ، رضي الله عنهما : أنَّه سمع رسول الله - صلى الله عليه وسلم - ، يقول :  مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاةً ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْراً  . رواه مسلم .

Dari Abdullah bin 'Amr bin al-'Ash radhiallahu 'anhuma bahawasanya dia mendengar Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam, bersabda: "Barangsiapa yang membaca selawat kepadaku sekali selawat, maka Allah akan berselawat kepadanya sepuluh kali." (Riwayat Muslim)


وعن ابن مسعود - رضي الله عنه - : أنَّ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - قَالَ :  أَوْلَى النَّاسِ بِي يَومَ القِيَامَةِ أكْثَرُهُمْ عَلَيَّ صَلاَةً  . رواه الترمذي ، وقال :  حديث حسن


Dari Ibnu Mas'ud radiallahu 'anhuma bahawasanya Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seutama-utama manusia bagiku pada hari kiamat ialah orang yang terbanyak bacaan selawatnya padaku." Diriwayatkan oleh Imam Tirmizi dan dia mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan.

وعن أوس بن أوس - رضي الله عنه - ، قَالَ : قَالَ رسولُ الله - صلى الله عليه وسلم - :  إنَّ مِنْ أفْضَلِ أيَّامِكُمْ يَومَ الجُمُعَةِ ، فَأكْثِرُوا عَلَيَّ مِنَ الصَّلاةِ فِيهِ ، فَإنَّ صَلاَتَكُمْ مَعْرُوضَةٌ عَلَيَّ  . قَالَ : قالوا : يَا رسول الله ، وَكَيفَ تُعْرَضُ صَلاتُنَا عَلَيْكَ وَقَدْ أَرَمْتَ ؟! قَالَ : يقولُ بَلِيتَ . قَالَ :  إنَّ اللهَ حَرَّمَ عَلَى الأرْضِ أَجْسَادَ الأَنْبِيَاءِ  . رواه أَبُو داود بإسنادٍ صحيح .

Dari Aus bin Aus radiallahu 'anhu, katanya: "Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya di antara hari-harimu yang paling utama sekali ialah hari Jumaat, maka perbanyakkanlah membaca selawat padaku pada hari itu, sebab sesungguhnya bacaan selawatmu itu ditunjukkan kepadaku." Para sahabat berkata: "Ya Rasulullah, bagaimanakah selawat kita semua itu dapat ditunjukkan kepada Tuan, sedangkan Tuan sudah hancur tubuhnya?" Dalam sebahagian riwayat disebutkan: dengan kata-kata: "Sedangkan Tuan telah rosak tubuhnya?" Nabi sallallahu 'alaihi wasallam lalu bersabda: "Sesungguhnya Allah mengharamkan pada tanah untuk memakan tubuh sekalian Nabi." Diriwayatkan oleh Imam Abu Daud dengan sanad yang sahih.

 وعن أَبي هريرة - رضي الله عنه - ، قَالَ : قَالَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - :  رَغِمَ أنْفُ رَجُلٍ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ  . رواه الترمذي ، وقال :  حديث حسن .

Dari Abu Hurairah radiallahu 'anhu. katanya: "Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Terkena debulah hidung seseorang - yakni amat hina sekali seseorang - yang di waktu namaku disebutkan di sisinya, tetapi dia tidak suka membaca selawat padaku." Diriwayatkan oleh Imam Tirmizi dan dia mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan.

 وعنه - رضي الله عنه - ، قَالَ : قَالَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - :  لا تَجْعَلُوا قَبْرِي عِيداً ، وَصَلُّوا عَلَيَّ ، فَإنَّ صَلاَتَكُمْ تَبْلُغُنِي حَيْثُ كُنْتُمْ  . رواه أَبُو داود بإسنادٍ صحيح .

Dari Abu Hurairah radiallahu 'anhu pula, katanya: "Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah engkau semua membuat kuburku itu sebagai hari raya - yakni untuk tempat berkumpul-kumpul untuk bersenang-senang - Bacalah selawat padaku kerana sesungguhnya bacaan selawatmu semua itu dapat sampai padaku, di mana saja kamu semua berada." Diriwayatkan oleh Imam Abu Daud dengan sanad yang sahih.

وعنه : أنَّ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - ، قَالَ :  مَا مِنْ أَحَدٍ يُسَلِّمُ عَلَيَّ إِلاَّ رَدَّ اللهُ عَلَيَّ رُوحِي حَتَّى أَرُدَّ عَلَيْهِ السَّلاَمَ  . رواه أَبُو داود بإسنادٍ صحيح .

Dari Abu Hurairah radiallahu 'anhu pula bahawasanya Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tiada seorangpun yang memberi salam padaku, melainkan Allah mengembalikan rohku, sehingga saya dapat rnenjawab salam orang itu." Diriwayatkan oleh Imam Abu Daud dengan sanad yang sahih.

وعن عليّ - رضي الله عنه - ، قَالَ : قَالَ رسُولُ اللهِ - صلى الله عليه وسلم - :  البَخِيلُ مَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ ، فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ  . رواه الترمذي ، وقال :  حديث حسن صحيح

Dari Ali radiallahu 'anhu, katanya: "Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang yang kedekut ialah orang yang apabila namaku disebut disisinya dia tidak suka membaca selawat padaku." Diriwayatkan oleh Imam Tirmizi dan dia mengatakan bahawa ini adalah hadis sahih.

وعن فَضَالَةَ بنِ عُبَيْدٍ - رضي الله عنه - ، قَالَ : سَمِعَ رسُولُ الله - صلى الله عليه وسلم - ، رَجُلاً يَدْعُو في صَلاَتِهِ لَمْ يُمَجِّدِ الله تَعَالَى ، وَلَمْ يُصَلِّ عَلَى النَّبيِّ - صلى الله عليه وسلم - ، فَقَالَ رسُولُ الله

-صلى الله عليه وسلم - : ( عَجِلَ هَذَا ) ثُمَّ دَعَاهُ فَقَالَ لَهُ - أَوْ لِغَيْرِهِ - :  إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ فَلْيَبْدَأْ بِتَحْمِيدِ رَبِّهِ سُبْحَانَهُ ، وَالثَّنَاءِ عَلَيْهِ ، ثُمَّ يُصَلِّي عَلَى النَّبيِّ - صلى الله عليه وسلم - ، ثُمَّ يَدْعُو بَعْدُ بِمَا شَاءَ  . رواه أَبُو داود والترمذي ، وقال : حديث حسن صحيح

Dari Fadhalah bin 'Ubaid radiallahu 'anhu, katanya: "Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam pernah mendengar seseorang yang berdoa dalam solatnya, tetapi dia tidak mengucapkan puji-pujian kepada Allah Ta'ala dan tidak pula membaca selawat pada Nabi sallallahu 'alaihi wasallam, lalu Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang ini tergesa-gesa," kemudian orang itu dipanggilnya. Nabi sallallahu 'alaihi wasallam lalu bersabda pada orang itu atau pada orang lain juga: "Jikalau seseorang di antara engkau semua hendak berdoa, maka hendaklah memulai dengan mengucapkan puji-pujian kepada Tuhannya yang Maha Suci serta puja-pujaan padaNya, selanjutnya membaca selawat kepada Nabi sallallahu 'alaihi wasallam, seterusnya bolehlah dia berdoa dengan apa yang dikehendaki olehnya." Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Daud dan Tirmizi dan dia mengatakan bahawa ini adalah hadis sahih.

وعن أَبي محمدٍ كعبِ بن عُجْرَة - رضي الله عنه - ، قَالَ : خَرَجَ عَلَيْنَا النبيُّ - صلى الله عليه وسلم - ، فَقُلْنَا : يَا رَسُولَ اللهِ قَدْ عَلِمْنَا كَيْفَ نُسَلِّمُ عَلَيْكَ ، فَكَيْفَ نُصَلِّي عَلَيْكَ ؟ قَالَ :

 قُولُوا : اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إبْرَاهِيمَ ، إنَّكَ حَمِيدٌ مَجيدٌ . اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إبْرَاهِيمَ ، إنَّكَ حَمِيدٌ مَجْيدٌ  . متفقٌ عَلَيْهِ .

Dari Abu Muhammad, iaitu Ka'ab bin 'Ujrah radiallahu 'anhu katanya: "Nabi sallallahu 'alaihi wasallam keluar pada kita, lalu kita berkata: "Ya Rasulullah, kita semua telah mengerti bagaimana cara bersalam kepada Tuan, tetapi bagaimanakah cara kita kalau membaca selawat kepada Tuan?" Baginda bersabda:

"Ucapkanlah: "Alhhumma shalli 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad, kama shallaita 'ala ali Ibrahim, innaka hamidum majid. Allahumma barik 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad, kama barakta 'ala ali Ibrahim, innaka hamidum majid."

Ertinya:

Ya Allah, berikanlah tambahan kerahmatan pada Muhammad dan pada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan tambahan kerahmatan pada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau adalah Maha Terpuji lagi Termulia. Ya Allah, berikanlah tambahan keberkahan pada Muhammad dan pada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah menambahkan keberkahan pada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau adalah Maha Terpuji lagi Termulia. (Muttafaq 'alaih)

وعن أَبي مسعودٍ البدري - رضي الله عنه - ، قَالَ : أتَانَا رسُولُ اللهِ - صلى الله عليه وسلم - ، وَنَحنُ في مَجْلِسِ سَعدِ بن عُبَادَةَ - رضي الله عنه - ، فَقَالَ لَهُ بَشْيرُ بْنُ سَعدٍ : أمَرَنَا الله تَعَالَى أنْ نُصَلِّي عَلَيْكَ يَا رَسُولَ اللهِ ، فَكَيْفَ نُصَلِّي عَلَيْكَ ؟ فَسَكَتَ رسُولُ الله - صلى الله عليه وسلم - ، حَتَّى تَمَنَّيْنَا أنَّهُ لَمْ يَسْأَلْهُ ، ثُمَّ قَالَ رسُولُ الله - صلى الله عليه وسلم - :  قُولُوا : اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إبْرَاهِيمَ ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْت عَلَى آلِ إبْرَاهِيمَ ، إنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، وَالسَّلاَمُ كَمَا قَدْ عَلِمْتُمْ  . رواه مسلم .

Dari Abu Mas'ud al-Badri radiallahu 'anhu katanya: "Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam datang kepada kita dan kita semua sedang dalam majlisnya Sa'ad bin 'Ubadah, lalu Basyir bin Sa'ad berkata kepada baginda sallallahu 'alaihi wasallam: "Allah menyuruh kita supaya kita membaca selawat kepada Tuan, ya Rasulullah, maka bagaimanakah cara kita mengucapkan selawat kepada Tuan?" Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam lalu diam, sehingga kita semua mengharapkan, alangkah baiknya kalau dari tadi Basyir tidak bertanya kepada baginda tentang hal itu. Kemudian Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Ucapkanlah: Allahumma shalli 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad. Kama shailaita 'ala Ibrahim. Wabarik 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad. Kamabarakta 'ala ali Ibrahim. Innaka hamidum majid. Adapun tentang salam, maka sebagaimana yang engkau semua sudah diajari." (Riwayat Muslim)


وعن أَبي حُمَيدٍ السَّاعِدِيِّ - رضي الله عنه - ، قَالَ : قالوا : يَا رسولَ الله كَيْفَ نُصَلِّي عَلَيْكَ ؟ قَالَ :  قُولُوا : اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى أَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إبْرَاهِيمَ ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى أزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إبْرَاهِيمَ إنَّكَ حَميدٌ مَجِيدٌ  . متفقٌ عَلَيْهِ .

Dari Abu Humaid as-Sa'idi radiallahu 'anhu, katanya: "Para sahabat berkata: "Ya Rasulullah, bagaimanakah cara kita mengucapkan selawat kepada Tuan?" Baginda bersabda;

"Ucapkanlah: Allahumma shalli 'ala Muhammad, wa 'ala azwajihi wa dzurriyyatihi. Kama shailaita 'ala Ibrahim. Wa barik 'ala Muhammad, wa 'ala azwajihi wa dzurriyyatihi. Kama barakta 'ala Ibrahim. Innaka hamidum majid."


Ertinya:

Ya Allah, berikanlah tambahan kerahmatan pada Muhammad dan pada isteri-isteri dan keturunan-keturunannya. Sebagaimana Engkau telah memberikan tambahan kerahmatan pada Ibrahim.

Dan berikanlah tarnbahan keberkahan pada Muhammad dan pada isteri-isteri dan keturunan-keturunannya. Sebagaimana Engkau telah menambahkan keberkahan pada Ibrahim. Sesungguhnya Engkau adalah Maha Terpuji lagi Termulia.   (Muttafaq 'alaih)

*(Rujuk Riadhu As-Sholihin,  Imam An-Nawawi, Al-Maktabah Asy-Syamilah, 2/123 - 126)